Pesantren kini dan temo dulu

Pesantren adalah tempat pendidikan agama yang paling idieal dalam membentuk manusia yang berkualitas dan bermoral. Model pendidikan ini sangat banyak diminati oleh kalangan masyarakat atas maupun bawah. Orang yang ingin berhasil mewujudkan regenerasi mendatang selayaknya mencontoh pesantren. Dari dulu pesantren sampai sekarang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat. Namun juga banyak degradasi pemikiran tentang jati diri pesantren.
Dulu orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang shalih-shalihah berkualitas, senatiasa anaknya dikenalkan dengan dunia pesantren, sehingga secara tidak langsung anak akan tertarik untuk belajar di pesantren. Niat orang tua dan anak sangat menyatu dalam mensukseskan tujuan pendidikan anaknya di pesantren. Mulai anak yang sudah aqil baligh disuguhkan tempat yang layak bagi anak kesayangannya.
Namun sekarang sangatlah berbeda, karena ada sebagian orang tua belum ada niatan yang bagus tentang pesantren. Mereka banyak berfikir bahwa dalam dunia modern, pesantren adalah pendidikan sampingan. Hal ini bila dibutuhkan atau ada kasus terhadap anaknya. Terlihat banyak diantara orang tua yang mengrimkan anaknya ke pesantren karena faktor lain. Contohnya banyak orang tua yang kualahan dalam mendidik anaknya yang bergaya modernisasi, anaknya yang amoral, anaknya pernah terkena narkoba atau hal-hal yang negatif. Sehingga memasukkan anaknya ke pesantren pada saat itu sangat dibutuhkan untuk atau dengan alasan terpaksa. Sehingga bisa dikata pesantren adalah tempat servis manusia yang amoral.
Apakah ini sebuah omongan belaka atau realita? baca kehidupan anak muda dan orang tua sekarang.
Anda bisa bandingkan diberbagai ponpes dilingkungan anda, Baik Ponpes Modern atau Ponpes salafiyah.
Kalau sudah begitu bagaimana tujuan pesantren dalam era ke-kinian?
Samakah pesantren dengan rumah sakit atau penjara?
Na'udzubika min dzalik...
Mendidik anak adalah kewajiban bagi orang tua. sudahkah kita mendidiknya dengan benar?
Mari berfikir dengan jernih......
Semoga Allah Menujukkan Jalan Yang Benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengaca Kehidupan Semut bagi Kehidupan Manusia

Garis Besar Buku The Best Seller Biografi KH. Arief Hasan

Saiful Amin Ghofur Sang Penulis Buku