AKTIFITAS DI BULAN DZUL HIJJAH

“Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu menunjukkan ketakwaan hati”. (QS. al-Hajj [22]: 32)

Walaupun pada saat-saat ini bangsa kita dilanda berbagai ujian yang Allah timpakan, maka kita harus berusaha memohon perlindungan dan petunjuk-Nya. Disisi lain semoga Allah memberikan jalan atau solusi terbaik bagi kita dalam menghadapi kejadian-kejadian itu semua, sehingga kita tetap dalam mensyukuri atas segala pemberian Allah dan mampu mensikapinya dengan baik. Dan semoga segala kesalahan kita, Allah mengampuninya dan menjadikan kita menjadi hamba-Nya yang pinter berintropesksi diri dan bertaubat kepada-Nya serta meningkatkan amal shaleh.

Kita berkeyakinan bahwa Allah akan senantiasa memperhatikan siapa diantara kita yang banyak beramal shalih. Sebagaimana Allah firmankan dalam al-Qur’an :

“Orang-orang yang beriman dan mau beramal shaleh, maka allah akan memberikan pengampunan dan rizqi yang mulia”. (QS. Al-Hajj [22] : 50, lihat juga QS. Al-Mulk [67] : 2)

Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah berikan keutamaan didalamnya. Yaitu balasan amal hamba-Nya dengan pahala yang berlipat, tidak seperti hari-hari biasanya. Sebentar lagi kita berada di bulan Dzulhijjah, apa yang seharusnya kita lakukan sebagai hamba yang ingin mendapatkan keberuntungan di bulan Dzulhijjah.

Nabi saw. Bersabda : “Tidaklah ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah saw. berkata: “Tidaklah jihad lebih utama (dari beramal di hari-hari tersebut), kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan keduanya (karena mati syahid)”. (HR. Al-Bukhari dari Ibnu Abbas)

Dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda : “Dua bulan untuk berhari raya tidak berkurang keduanya, Ramadhan dan Dzulhijjah”. (HR. Muslim)

Aktifitas apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim di bulan mulia ini?
Aktifitas di Bulan Dzulhijjah diantaranya adalah :

1. Memperbanyak berdzikir kepada Allah. Sebagaimana firman Allah SWT. : “Dan supaya mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS. al-Hajj [22]: 28). Dalam ayat lain dijelaskan, “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang”. (QS. al-Baqarah [2] : 203). Nabi juga pernah bersabda : “Hari-hari Mina (hari nahr dan tasyriq) adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah SWT.”. (HR. Muslim). Dalam hadits lain Nabi bersabda : “Tiada hari yang lebih baik dan lebih di cintai Allah untuk beramal baik pada-Nya dari sepuluh hari Dzul Hijjah, maka perbanyaklah membaca tahlil (Laa ilaaha illallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdu lillah)". (HR. Ahmad dari ibnu Umar)

2. Berpuasa. Ketika menjumpai hari Arafah, yaitu hari ke-9 di bulan Dzulhijjah, sangat ditekankan bagi kaum muslimin untuk berpuasa yang dikenal dengan istilah puasa Arafah, kecuali bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah. Sebagaimana Nabi saw. Bersabda : "Hari yang paling utama adalah hari Arafah" (HR. Ibnu Hibban dari Jabbir). Nabi juga pernah bersabda : “(Puasa Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang”. (HR. Muslim). Pada hadits lain dijelaskan bahwa, “Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada di hari Arafah”. (HR. Muslim).

3. Tidak memotong rambut dan kuku. Sebagaimana Sabda Nabi saw. ,"Bila kalian melihat hilal (bulan sabit) Dzul Hijjah dan salah seorang dari kalian ingin berkorban maka hendaknya ia tidak memotong rambut dan kukunya". (HR. Muslim dari Ummu Salama)

4. Memotong hewan qurban bagi yang mampu pada hari raya Qurban (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah). Nabi saw., bersabda : "Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu.". (Muttafaq 'Alaihi)

5. Shalat Ied. Melaksanakan shalat Ied dan mendengarkan khutbah agar mendapat pencerahan ilmu, dan mengetahui hikmah disyari'atkannya shalat Ied, yaitu: hari untuk menggemakan kesyukuran dan beramal kebajikan.

6. Melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ini adalah amal yang paling utama di bulan Dzulhijjah. Tidak ada haji selain di bulan Dzulhijjah. Firman Allah : Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; (Barang siapa mengingkari kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. ( QS. Ali Imron [3]: 97). Disamping itu ganjaran bagi orang yang melaksanakan ibadah ini sangat besar disisi Allah SWT. Sabda Nabi saw., “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT. berfirman: Sesungguhnya seorang hamba yang telah Aku sehatkan jasmaninya, telah Aku luaskan rizkinya di dalam kehidupannya, dan berlalu lima tahun semantara dirinya tidak datang kepada -Ku maka sungguh dia adalah orang yang terhalangi”. (HR. Ibnu Hibban dari Abi Said al-Khudri)

7. Beramal Shalih. bersifat umum, termasuk shalat, sedekah, puasa, berzikir, membaca al-Qur’an, berbuat baik kepada orang tua dan sebagainya. (Syarhu Riyadhis Shalihin (3/411), lihat juga Fathul Baari (2/460).

Pada akhirnya semoga dengan apa yang telah saya sampaikan, kita bisa melasakanannya dengan mengharap penuh keridloan Allah SWt. Sehingga kita menjadi manusia yang beruntung, khususnya bisa mengisi aktifitas kita di bulan Dzul Hijjah dengan benar. Dan semoga kualitas iman dan amal kita semakin berkualitas dan bermanfaat buat dirikita khususnya dan masyarakat yang menginginkan kemulian dari Allah SWT.

“Semoga Bermanfaat”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengaca Kehidupan Semut bagi Kehidupan Manusia

Garis Besar Buku The Best Seller Biografi KH. Arief Hasan

Saiful Amin Ghofur Sang Penulis Buku