MENSIKAPI NIKMAT ALLAH SWT.
Satu Syawal ( Idul Fitri ) adalah sebagai hari fitrah setelah melewati satu bulan (ramadhan) sebagai realisasi sabar dan tawakkal kepada Allah. Bertakbir dan bertahmid yang dijiwai dengan hati yang suci, menundukkan jiwa kepada Allah ( hablum ninallah ), memelihara hubungan baik sesama manusia ( hablum minan-naas ) adalah sebagai pembuka lembaran baru, kehidupan berbudi pekerti khususnya diri pribadi kita, keluarga kita, sifat sosial kita ditandai dengan keikhlasan hati, kejujuran, keadilan dan silaturrahmi saling memaafkan dengan ucapan “Taqobbalallah minna waminkum minal ‘aidin wal faizin”. Setelah berpuasa satu bulan penuh dan menerima idul fitri, rasanya cukuplah kita untuk mendidik kita supaya ingat akan nasib orang yang lapar, nasib fakir miskin yang jumlahnya cukup banyak. Rasa tanggung jawab menuntut adanya sifat tolong menolong antar sesama manusia. Tidak dinamakan Idul Fitri bila ia sendiri yang menikmatinya sambil membiarkan orang lain lapar, hidup tertindas...