Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2008

Pesantren kini dan temo dulu

Pesantren adalah tempat pendidikan agama yang paling idieal dalam membentuk manusia yang berkualitas dan bermoral. Model pendidikan ini sangat banyak diminati oleh kalangan masyarakat atas maupun bawah. Orang yang ingin berhasil mewujudkan regenerasi mendatang selayaknya mencontoh pesantren. Dari dulu pesantren sampai sekarang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat. Namun juga banyak degradasi pemikiran tentang jati diri pesantren. Dulu orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang shalih-shalihah berkualitas, senatiasa anaknya dikenalkan dengan dunia pesantren, sehingga secara tidak langsung anak akan tertarik untuk belajar di pesantren. Niat orang tua dan anak sangat menyatu dalam mensukseskan tujuan pendidikan anaknya di pesantren. Mulai anak yang sudah aqil baligh disuguhkan tempat yang layak bagi anak kesayangannya. Namun sekarang sangatlah berbeda, karena ada sebagian orang tua belum ada niatan yang bagus tentang pesantren. Mereka banyak berfikir bahwa dalam dunia moder

Aku BisaKomputer

Saat aku duduk di Madrasah Aliyah ada pengetahuan baru yang aku lihat adalah pelajaran komputer. Jumlah komputer saat itu ada tiga, setiap murid belajar komputer antara teori dan praktek sangat tidak imbang. Bagaimana tidak imbang, wong satu kelas jumlahnya kurang lebih 30 murid dengan 3 komputer praktek dalam seminggu cuman 1-2 kali. Bagaimana bisa menguasainya?, namun saya harus berfikir gimana caranya bisa dengan cepat menguasai komputer. Saat itu guru komputernya adalah pak Khamim. Aku harus mendekatinya dengan penuh optimis. Akhirnya strategiku lancar dengan cara mendekati beliau, membantu memberihkan kelas yang ada di sebelah Musholla pesantren dan ikut-ikut nemenin beliau dalam menunggu giliran murid selanjutnya. Dari situ beliau secra tidak langsung mengajarkan satu demi satu(WS, Banner,dll). Wal Hasil dalam waktu tidak cukup lama, aku bisa menguasainya dengan baik. Saat itu murid yang paling pandai dari saya adalah Gus Hasib (putra dari Neng Fa) dan Hasan (putra dari Ibu fatim